Sistem operasi terbaru Microsoft, Windows 10 sudah dapat diunduh
sejak beberapa hari lalu. Namun, versi Technical Preview ini kemungkinan masih
mengandung banyak bug. Jadi, sebaiknya Anda tidak menghapus sistem operasi Anda
yang lama ketika menggunakan Windows 10.
Ada beberapa alternatif untuk melakukannya, salah satunya dengan
dual-boot. Meski cara ini cukup aman, Anda dianjurkan untuk melakukan backup
data terlebih dahulu.
Berikut langkah-langkahnya :
Pertama-tama, Anda harus menyiapkan ruang di Hard Disk untuk
instalasi Windows 10 terlebih dahulu. Jika Anda memiliki lebih dari satu Hard
Disk, Anda dapat langsung melakukan instalasi Windows 10 pada Hard Disk
tersebut. Namun jika tidak, Anda harus mempartisi Hard Disk untuk menyekat
sistem operasi lama dan sistem operasi baru.
Untuk melakukan partisi, Anda dapat menggunakan "Disk
Management Utility" yang sudah disediakan oleh Windows. Untuk
mengaksesnya, tekan tombol Windows + R, dan ketikkan diskmgmt.msc di kotak dialog "Run", lalu tekan "Enter".
(Atau dengan masuk ke "Windows Explorer" > klik kanan
"My Computer" > pilih "Manage")
Pada partisi C:\ , klik kanan dan pilih
"Shrink Volume".
Microsoft mengatakan bahwa Windows 10
memiliki system requirement yang sama seperti Windows . Versi 64-bit dari
Windows 8.1 sendiri membutuhkan ruang kosong setidaknya 20GB.
Setelah ruang untuk Windows 10 sudah tersedia, kini Anda dapat
meng-install Windows 10.
File installer Windows 10 yang berformat .iso dapat Anda masukkan
ke DVD atau ke USB Flash Disk. Untuk memasukkannya, Anda dapat menggunakan
software rufus yang bisa di unduh dengan gratis di sini
Setelah installer Windows 10 sudah
tersedia pada DVD atau USB Flash Disk, restart PC/notebook Anda, lalu arahkan
flash disk atau DVD tersebut pada menu booting.
Arahkan instalasi Windows 10 ke partisi
yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Setelah proses instalasi selesai, Anda
dapat memilih salah satu dari sistem operasi yang terpasang pada notebook/PC
Anda.